MAULID
NABI MUHAMMAD SAW
Salam
persahabatan untuk anda yang selalu setia mampir di blog sederhana ini, semoga
bermanfaat. Kata maulid Nabi sudah tidak asing lagi kita dengar khususnya bagi umat
beliau yaitu kaum muslimin dan muslimat di seluruh penjuru dunia. Namun tidak
salah jika kita mengenal lebih dalam lagi tentang makna dari kata maulid
tersebut, serta bagaimana cara perayaan maulid Nabi yang tidak keluar dari garis-garis
alqur’an dan al-hadits.
1. Pengertian
Maulid Nabi SAW
Kata
Maulid Nabi atau Maulud saja dalam bahasa arabnya : مولد النبي, mawlid
an-nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia
perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul awal dalam penanggalan Hijriyah.
Kata maulid atau milad dalam bahasa arab berarti hari lahir.
Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.[1] Sebagaimana sabda rasulallah SAW :
Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.[1] Sebagaimana sabda rasulallah SAW :
فيه ولدت
وفيه أُنزل عليَّ
“Itu adalah hari kelahiranku dan hari diturunkan wahyu
atasku”.(H.R. Muslim)
Hadis ini tersebut dalam kitab Shaheh Muslim jilid 2 hal 819. Hadist inilah yang menjadi landasan kuat untuk pelaksanaan maulid walaupun dengan cara yang berbeda bukan dengan berpuasa seperti Rasululah melainkan dengan memyediakan makanan dan berzikir dan bershalawat, namun ada titik temunya yaitu mensyukuri kelahiran Rasulullah saw. Imam As Sayuthy menjadikan hadis ini sebagai landasan dibolehkan melaksanakn maulid Nabi.
Hadis ini tersebut dalam kitab Shaheh Muslim jilid 2 hal 819. Hadist inilah yang menjadi landasan kuat untuk pelaksanaan maulid walaupun dengan cara yang berbeda bukan dengan berpuasa seperti Rasululah melainkan dengan memyediakan makanan dan berzikir dan bershalawat, namun ada titik temunya yaitu mensyukuri kelahiran Rasulullah saw. Imam As Sayuthy menjadikan hadis ini sebagai landasan dibolehkan melaksanakn maulid Nabi.
2. Ragam
Perayaan Maulid Nabi SAW
Maulid Nabi dirayakan
sesuai dengan adat kebiasaan masing-masing tempat, sebut saja perayaan maulid
yang dilakukan di daerah Lombok NTB, sebagian besar dari penduduknya merayakan
maulid Nabi dengan dua tahap yaitu di masjid dan dirumah masing-masing dengan
cara menyuguhkan makanan kepada sanak keluarga, kerabat, dan seluruh tamu
undangannya. Hal yang demikian merupakan wujud dari rasa kegembiraan semua umat
islam atas kelahiran sang Pejuang Islam yang gagah berani yaitu Nabi Muhammad
SAW.
3. Hikmah
Maulid Nabi Muhammad SAW
Segala sesuatu yang
kita lakukan di dunia ini memiliki hikmah, itulah indahnya islam yang selalu
mengajarkan untuk berfikir positif atas apa yang di karuniakan oleh Allah SWT. Salah
satu hikmah dari perayaan maulid Nabi ini adalah terjalinnya sillaturrahmi yang
kuat dengan sesama saudara seiman, bersedekah, dan mengingat akan lahirnya
pejuang islam Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar dengan baik yang dapat membangun blog ini ! Jazakallah. .